Disiplin dalam melakukan suksesi benar benar memberikan berkah bagi Kerajaan Sunda Galuh. Nampaknya mereka telah belajar banyak dari era 100 tahun penuh makar dan peperangan yang tidak perlu. Mulai dari era Sunda Sembawa (964-973) maka kerajaan Sunda Galuh benar benar berada dalam perdamaian dan masa keemasan.
Walaupun tidak tercatat melakukan ekspansi memperluas wilayah, kala itu Kerajaan mempunyai angkatan perang yang kuat baik angkatan darat maupun angkatan laut. Sebagaimana diketahui, beberapa pelabuhan penting saat itu dibawah otoritas Sunda Galuh, terutama Banten, Cirebon, dan tentu saja Kalapa (Sunda Kalapa, Jayakarta, dan akhirnya Batavia, Jakarta).
Masa damai itu tidak terpengaruh oleh terjadinya peperangan antara negara negara sekitarnya (Sriwijaya, Kediri, Samudra Pasai). Bahkan pada masa Raja Darmasiksa (1175 - 1297), Kerajaan Sunda Galuh -tepatnya di bekas ibukota Sundapura - menjadi tempat perundingan damai segitiga antara kekaisaran China, Sriwijaya, dan Kediri. Perlu dicatat, Darmasiksa mempunyai seorang cucu yang bernama Raden Wijaya. Raden Wijaya, setengah Sunda, setengah Jawa, kemudian mendirikan Majapahit yang terkenal itu. Darmasiksa memang raja visioner. Dia mendirikan banyak kabuyutan, diantaranya Ciburuy (Garut), Sanghyang Tapak (Sukabumi), dan Kanekes (Banten). 800 tahun kemudian, kini, kita masih dapat menyaksikan miniatur Kerajaan Sunda di Kanekes.
Pada era Prabu Lingga Dewata (1311-1333), Kerajaan Sunda Galuh mempunyai ibukota baru, yaitu Kawali (= kuali, belangga). Selama ini ibukota kerajaan berada bolak balik antara Pakuan, Galuh, atau Saung Galah (sekitar Gunung Galunggung). Maka mulai saat itu orang mengenal era Kawali dalam perjalanan sejarah Sunda Galuh. Pada saat yang sama Mahapatih Gajah Mada mengucapkan sumpah palapa dihadapan Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana di Majapahit.
Hampir 400 tahun berlalu sudah sejak Raja Sunda Sembawa memerintah. Masa keemasan terus berlanjut hingga Prabu Maharaja Lingga Buana (1350-1357) naik tahta. Dan Tragedi Bubat, terjadilah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar